Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) mengalami pemadaman global selama dua hari berturut-turut (23–24 Mei 2025), mengganggu akses jutaan pengguna di Amerika Serikat, India, Kanada, Indonesia, dan negara lainnya.
Gangguan ini memicu spekulasi tentang penyebabnya, mulai dari serangan siber hingga kegagalan infrastruktur kritis.
Penyebab Utama X Down
Tim teknisi X mengonfirmasi bahwa pemadaman global disebabkan oleh gangguan di pusat data milik Elon Musk di Hillsboro, Oregon, AS.
Kebakaran terjadi pada Kamis (22/5/2025) di ruangan penyimpanan baterai, menyebabkan asap memenuhi area tersebut.
Meski api tidak menyebar, insiden ini mengganggu sistem cadangan data dan memengaruhi layanan login, notifikasi, serta fitur Premium.
Laporan Downdetector menunjukkan lonjakan keluhan pengguna hingga lebih dari 25.000 laporan pada puncak gangguan.
Mayoritas pengguna (68%) mengalami masalah pada aplikasi X, sementara 24% melaporkan kesulitan mengakses situs web.
Spekulasi Serangan Siber dan Klarifikasi
Meski beberapa pengguna menduga adanya keterlibatan serangan siber, tidak ada bukti yang mengaitkan pemadaman X dengan aktivitas peretas.
Spekulasi ini muncul setelah insiden serupa di Eropa (pemadaman listrik Spanyol-Portugal pada 28 April 2025), di mana kelompok hacker pro-Rusia sempat mengklaim bertanggung jawab.
Namun, otoritas setempat menegaskan penyebabnya adalah gangguan teknis, bukan serangan digital.
Ahli keamanan siber mengingatkan bahwa tahun 2025 memang diwarnai ancaman serangan ransomware dan deepfake yang lebih canggih, tetapi dalam kasus X, faktor utama tetap kegagalan infrastruktur fisik.
Respons Elon Musk dan Upaya Pemulihan X
Pemilik X, Elon Musk, menyatakan akan bekerja 24/7 untuk memperbaiki sistem. Dalam cuitannya, ia menyebut fokus pada pemulihan layanan X dan Tesla, serta peluncuran proyek Starship.
Tim teknisi X telah mengaktifkan protokol darurat, termasuk memindahkan sebagian operasi ke pusat data cadangan. Hingga 25 Mei, laporan gangguan turun di bawah 650 kasus.
Dampak dan Kritik Pengguna X
- Gangguan Layanan: Pengguna tidak bisa login, mendaftar, atau mengakses notifikasi.
- Kritik terhadap Sistem Cadangan: Pusat data X dinilai tidak memiliki redundansi yang memadai untuk mengantisipasi kegagalan fisik seperti kebakaran.
- Kerugian Bisnis: Iklan dan layanan Premium terhenti, berpotensi menimbulkan kerugian finansial signifikan.
Pemadaman global X menjadi pengingat pentingnya investasi dalam redundansi infrastruktur dan mitigasi risiko fisik di era ketergantungan digital.
Meski spekulasi serangan siber ramai dibahas, akar masalahnya justru terletak pada lemahnya sistem cadangan data center.
Perusahaan teknologi didorong untuk meningkatkan standar keandalan pusat data, terutama yang menyangkut energi dan pendinginan.
Sumber:
- Reuters – Musk says he'll resume working '24/7' at his companies, X outage mostly restored
- The Verge – X is back after an apparent widespread outage
- CCN – Massive X Outage: Was It a Cyberattack or a Technical Failure?