Perusahaan superapp terkemuka Asia Tenggara, Grab, secara resmi meluncurkan Artificial Intelligence Centre of Excellence (AI COE) pertama di markas besarnya di Singapura.
Pusat inovasi ini didukung penuh oleh Digital Industry Singapore (DISG) dan bertujuan menciptakan solusi-solusi berbasis AI untuk tantangan khas regional, sekaligus membuka 50 lapangan kerja bernilai tinggi di bidang teknologi.
Pusat AI ini akan berfokus pada tiga area utama:
1. AI untuk AksesibilitasGrab berkolaborasi dengan Singapore Association of the Visually Handicapped (SAVH) menguji voice assistant berbasis AI, memungkinkan pengguna tunanetra memesan transportasi melalui perintah suara.
Fitur SAVH ditingkatkan akurasinya menggunakan 80.000 sampel suara lokal, sehingga mampu mengenali aksen Singapura dan nama gedung dengan akurasi melonjak dari 46% menjadi 89%.
Pada Juni 2025, Grab akan meluncurkan fitur "donasi suara" dalam aplikasi agar pengguna dapat menyumbang sampel suara untuk penyempurnaan model.
Lyn Loh, Kepala Layanan Aksesibilitas SAVH, menyebut inisiatif ini "menetapkan standar baru inklusivitas".
2. AI untuk Produktivitas
Pusat ini mengembangkan model prediksi khusus berbasis data internal Grab guna menyediakan rekomendasi hyper-personalized bagi pengguna, mitra pengemudi, dan merchant.
Pusat ini mengembangkan model prediksi khusus berbasis data internal Grab guna menyediakan rekomendasi hyper-personalized bagi pengguna, mitra pengemudi, dan merchant.
Tools seperti AI Driver Companion memberi saran lokasi penumpang potensial dan rute efisien, sedangkan Merchant AI Assistant membantu UMKM mengoptimalkan operasi dan penjualan.
Untuk internal, tim Grab kini bisa menyiapkan infrastruktur uji AI hanya dalam setengah hari—drastis turun dari 1,5 minggu sebelumnya.
3. AI untuk Kota Cerdas
Grab memanfaatkan perangkat IoT seperti KartaDashcam dan KartaDongle untuk deteksi bahaya jalanan, pemantauan lalu lintas, dan sistem peringatan banjir real-time.
Grab memanfaatkan perangkat IoT seperti KartaDashcam dan KartaDongle untuk deteksi bahaya jalanan, pemantauan lalu lintas, dan sistem peringatan banjir real-time.
Kolaborasi dengan PUB (Otoritas Air Nasional Singapura) menggabungkan data Grab dengan sistem pemantauan banjir, memungkinkan peringatan dini bagi pengemudi dan respons cepat otoritas saat hujan lebat.
Dukungan Pemerintah dan Penciptaan Talenta
Deputi Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong menegaskan komitmen pemerintah menjadikan Singapura "ekonomi termaju dalam AI global".
Pusat AI Grab diharapkan memperkuat ekosistem talenta lokal dengan menciptakan 50 peran di bidang engineering, data science, dan analitik pada 2025.
Philbert Gomez dari DISG menambahkan, inisiatif ini akan "memberdayakan komunitas di seluruh Asia Tenggara".
Ekspansi dan Visi Global
Meski uji coba voice assistant masih terbatas di Singapura, Grab berencana memperluasnya untuk lansia dan pengguna kurang melek digital.
Suthen Thomas, CTO Grab, menyatakan ambisi jangka panjangnya: "Kami bercita-cita mengekspor inovasi berbasis AI khas Asia Tenggara ini ke panggung global".
Pusat AI Grab menandai transformasi dari sekadar layanan ride-hailing menjadi pemain kunci ekosistem AI Asia Tenggara, dengan dampak inklusivitas dan keberlanjutan sebagai intinya.
Sumber:
- Situs Resmi Grab (23 Mei 2025): Rilis pers resmi strategi dan kolaborasi AI COE.
- The Straits Times (23 Mei 2025): Uji coba voice assistant untuk tunanetra dan peran pemerintah dalam pengembangan AI.
- Business Times (23 Mei 2025): Fokus penciptaan lapangan kerja dan proyek smart nation dengan PUB.