Big Think - Tidak seperti komputer klasik yang menggunakan bit, komputer kuantum menggunakan qubit yang dapat berada di beberapa keadaan sekaligus, sehingga memungkinkan komputasi lebih cepat.
Qubit sensitif dan mudah terganggu oleh interaksi eksternal, sebuah tantangan yang dikenal sebagai dekoherensi.
Potensi komputasi kuantum sangat besar, namun masih belum pasti kapan atau apakah kita dapat memanfaatkan kemampuan penuhnya.
Qubit (quantum bit) adalah unit dasar informasi dalam komputasi kuantum. Qubit mirip dengan bit dalam komputasi klasik, tetapi dengan sifat-sifat kuantum yang memungkinkannya untuk memegang nilai yang lebih kompleks daripada 0 atau 1 yang dapat dipegang oleh bit klasik.
Sifat kuantum utama dari qubit adalah superposisi dan entanglement.
Superposisi: Sebuah qubit dapat berada dalam keadaan superposisi, yang berarti ia bisa memiliki nilai 0 dan 1 secara bersamaan dengan probabilitas tertentu.
Ini berbeda dengan bit klasik yang hanya bisa berada dalam satu keadaan pada satu waktu.
Entanglement: Qubit juga dapat terjalin dalam keadaan entanglement dengan qubit lainnya. Ini berarti keadaan satu qubit dapat terkait erat dengan keadaan qubit lainnya, bahkan jika mereka terpisah oleh jarak yang besar.
Perubahan keadaan satu qubit dapat seketika mempengaruhi keadaan qubit yang terkait dengannya.
Kemampuan qubit untuk berada dalam superposisi dan terlibat dalam entanglement adalah apa yang memberikan kekuatan komputasi kuantum.
Dengan memanfaatkan sifat-sifat kuantum ini, komputer kuantum dapat memproses informasi dalam cara yang jauh lebih efisien daripada komputer klasik dalam beberapa tugas tertentu, seperti faktorisasi besar bilangan bulat dan simulasi sistem kuantum kompleks.
Jadi, qubit adalah elemen dasar dalam komputasi kuantum yang memungkinkan sistem kuantum untuk menghitung dan memecahkan masalah yang sulit dengan metode yang tidak mungkin dicapai oleh komputer klasik.
Sumber: Big Think