Platform media sosial X (sebelumnya Twitter) mengalami gangguan masif pada 10-11 Maret 2025, menyebabkan jutaan pengguna global kesulitan mengakses layanan.
Pemilik X, Elon Musk, menyebut serangan siber terkoordinasi sebagai penyebab utama. Namun, klaimnya bahwa serangan berasal dari Ukraina menuai skeptisisme dari ahli keamanan siber.
Kronologi Gangguan X
- 10 Maret 2025: Laporan gangguan mulai meningkat pukul 17.00 WIB, dengan puncak 41.000 laporan di Downdetector pada pukul 21.00 WIB. Pengguna mengeluh gagal login, timeline kosong, dan ketidakmampuan mengunggah konten.
- 11 Maret 2025: Layanan mulai pulih secara bertahap dini hari, meski 765 laporan gangguan masih tercatat hingga pukul 08.30 WIB 413.
Klaim Elon Musk vs. Kritik Ahli
Musk menyatakan serangan ini "berbeda" karena melibatkan sumber daya besar, mungkin terkait kelompok terorganisir atau negara tertentu.
Musk menuding alamat IP penyerang berasal dari Ukraina, meski tidak menyertakan bukti rinci.
Ahli siber Kevin Beaumont membantah klaim tersebut, menyebut alamat IP serangan tersebar global, bukan hanya Ukraina. Ia menduga serangan menggunakan botnet Mirai yang biasa menargetkan perusahaan telekomunikasi.
Gangguan ini memengaruhi pengguna di AS, Eropa, dan Asia, termasuk Indonesia. Tagar #TwitterDown menjadi trending di berbagai negara, sementara beberapa pengguna beralih ke platform alternatif seperti Bluesky.
Kemungkinan Penyebab Lain X Down
Selain serangan siber, gangguan server, lonjakan trafik, atau pembaruan sistem juga dicurigai sebagai faktor pendukung. Namun, Musk menegaskan serangan siber sebagai akar masalah.
Konteks Geopolitik
Klaim Musk muncul di tengu ketegangan AS-Ukraina pascapertemuan Presiden Zelensky dan Donald Trump yang tidak menghasilkan kesepakatan damai terkait invasi Rusia. Analis menilai pernyataan Musk perlu dikaji lebih mendalam.
