Google Pacu Ekonomi Digital RI Rp1.400 Triliun dengan Ekspansi Data Center AI di Jakarta

Notification

×

Google Pacu Ekonomi Digital RI Rp1.400 Triliun dengan Ekspansi Data Center AI di Jakarta

24/05/2025 | Mei 24, 2025 WIB Last Updated 2025-06-22T09:21:06Z

Google,Data Center AI,Ekonomi Digital,Google Cloud,Cloud Computing,


Google Cloud mengumumkan ekspansi besar-besaran kapasitas pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Jakarta.  


Langkah ini diproyeksikan menyuntikkan kontribusi ekonomi hingga Rp1.400 triliun bagi Indonesia dalam lima tahun ke depan, sekaligus menegaskan posisinya sebagai penggerak utama transformasi digital nasional.


Dampak Ekonomi dan Lapangan Kerja

Sejak pertama kali beroperasi pada 2020, Jakarta Cloud Region telah menyumbang Rp900 triliun bagi perekonomian Indonesia dan menopang rata-rata 92.000 lapangan kerja per tahun. 


Ekspansi terbaru ini diprediksi melipatgandakan dampaknya:

  • Kontribusi ekonomi Rp1.400 triliun (US$88 miliar) hingga 2030.

  • Dukungan terhadap 240.000 pekerjaan per tahun.


Menurut Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, infrastruktur ini berfungsi sebagai "otak dan tulang punggung digital" bagi sektor vital seperti riset vaksin (Bio Farma), pendidikan (Kemendikbud), perbankan digital, e-commerce, dan logistik.


Strategi Ekspansi dan Teknologi AI

Pusat data di Cikarang ini merupakan yang pertama di Indonesia oleh hyperscaler global. Dengan tiga zona terinterkoneksi, fasilitas ini dilengkapi dengan:

  • Server dan chip silikon mutakhir yang dioptimalkan untuk komputasi AI.

  • Jaringan fiber optik global 2 juta mil untuk koneksi latensi rendah.

  • Platform analitik BigQuery dan Vertex AI dengan akses ke 200+ model AI, termasuk Gemini, Claude, Llama, dan DeepSeek.


Migrasi ke Google Cloud disebut menghemat 20% biaya teknologi perusahaan Indonesia, memungkinkan alokasi dana untuk inovasi berbasis data.


Inisiatif untuk Ekosistem Digital Indonesia

Google meluncurkan program "Bangkit Bersama AI" untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan membangun kemitraan dengan Kominfo untuk mencetak 100 startup AI dalam lima tahun.  


Tahap awal (September 2025) membuka pendaftaran 20 startup dengan pendanaan equity-free dan kredit cloud US$350.000.   


Program kolaborasi dengan 15 perusahaan seperti BCA, BNI, Indosat, dan Universitas Brawijaya untuk pengembangan solusi AI di sektor strategis.  Juga menargetkan 800.000 lab pelatihan bagi pengembang Indonesia hingga 2026.


Dampak Sektoral dan Proyeksi Masa Depan

Keberadaan pusat data ini memperkuat arus pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pada 2024 telah mencapai Rp1.420 triliun, dipimpin e-commerce (Rp1.025 triliun) dan travel online (Rp142 triliun). 


Dukungannya terhadap 70% unicorn lokal seperti Gojek dan Aruna juga menjadi katalis ekspansi startup ke luar Jawa.  Pakar Kebijakan Digital, Achmad Naufal, menyatakan: 

"Inisiatif Google tidak hanya mendorong efisiensi, tetapi juga membangun kapasitas digital Indonesia dari hulu ke hilir. Kunci keberlanjutannya ada pada kolaborasi erat dengan UMKM dan lembaga pendidikan."


Meski menjanjikan, para ahli mengingatkan perlunya regulasi perlindungan data yang adaptif terhadap inovasi AI, skema pendampingan UMKM untuk adopsi teknologi cloud serta peningkatan literasi AI di daerah melalui program seperti JuaraGCP.

Google Cloud Key Figures in Indonesia

Indikator Pencapaian (2020-2025) Proyeksi (2025-2030)
Kontribusi Ekonomi Rp900 triliun Rp1.400 triliun
Lapangan Kerja/Tahun 92.000 240.000
Startup Dibidik - 100 perusahaan
Pengembang Terlatih 672.000 800.000


Ekspansi Google Cloud ini menandai babak baru percepatan digital Indonesia, di mana AI tidak hanya menjadi alat efisiensi, tetapi sebagai tulang punggung pertumbuhan inklusif menuju visi 2045. 


Kemitraan strategis dengan pemangku kepentingan lokal akan menentukan transformasi ini menjadi lompatan ekonomi berkelanjutan.



Sumber Berita Terpercaya: