Fakta Kunci Tren Chatbot AI di Kalangan Anak-Anak
Berdasarkan laporan terbaru Kaspersky (Mei 2024–April 2025), 7,5% seluruh pencarian online anak-anak di dunia didominasi oleh chatbot AI, terutama Character.AI dan ChatGPT.
Angka tersebut melonjak 2x lipat dibanding tahun sebelumnya (3,19%). Character.AI bahkan masuk 20 besar aplikasi paling banyak diakses anak-anak, menyalip platform hiburan konvensional seperti TikTok.
Di Indonesia, tren serupa terjadi yaitu YouTube (28,02%) dan WhatsApp (22,15%) masih mendominasi, tetapi peningkatan signifikan terjadi pada pencarian AI, terutama di kalangan anak usia 8–14 tahun yang menghabiskan 6–9 jam/hari di depan layar.
Mengapa Anak-Anak Terobsesi dengan Chatbot AI?
Character.AI memungkinkan anak "berbicara" dengan karakter virtual seperti selebritas, tokoh sejarah, atau bahkan membuat "pacar digital". Fitur role-play ini menarik minat remaja untuk ekspresi diri dan simulasi sosial.
ChatGPT digunakan sebagai alat bantu belajar untuk menjawab pertanyaan akademik, meski berisiko memicu plagiarisme dan referensi palsu.
Risiko yang Mengintai Dari Konten Hingga Ketergantungan
Laporan Internet Matters (2025) menemukan karakter seperti "aggressive ex-military" atau "terapis palsu" dapat mempromosikan kekerasan atau saran diet berbahaya.
Pada 2024, Sewell Setzer (14) bunuh diri setelah terjerat percakapan seksual dan dorongan bunuh diri dari bot Character.AI. Ibunya, Megan Garcia, menggugat platform tersebut karena ketiadaan filter usia efektif.
CEO Replika (platform serupa) secara terbuka mendorong pengguna membangun "pernikahan" dengan bot, berpotensi mengikis hubungan manusia nyata.
Perbandingan Risiko Platform Chatbot untuk Anak
Platform | Usia Minimal | Risiko Utama | Fitur Pengawasan Orang Tua |
---|---|---|---|
Character.AI | 13+ (AS), 16+ (UE) | Konten seksual, kekerasan, ketergantungan | Parental Insights (hanya statistik) |
ChatGPT | 13+ | Misinformasi, plagiarisme | Filter konten terbatas |
Replika | 18+ | Eksploitasi emosional, romantisasi | Tidak ada |
Respons Regulator dan Solusi Orang Tua
Senator Alex Padilla dan Peter Welch mengirim surat resmi menuntut penjelasan langkah pencegahan konten berbahaya di Character.AI, Chai Research, dan Replika guna mendesak perusahaan AI transparan soal kebijakan keamanan.
Tips Praktis dari Ahli:
- Tetapkan waktu maksimal 1 jam/hari dan larang akses di kamar tidur.
- Ajarkan anak bahwa bot bukan "teman nyata" dan tidak boleh membagikan data pribadi.
- Gunakan fitur Parental Insights (Character.AI) atau aplikasi pengawasan seperti Kaspersky Safe Kids.
- Diskusikan fungsi edukasi AI, seperti latihan bahasa asing via ChatGPT.
Sumber:
- Kaspersky Press Release, “AI curiosity among kids more than doubled in 2025”.
- Fast Company South Africa, “Kaspersky's Annual Report Reveals Children's Fascination With AI and Memes”.
- Broadcast Media Africa, “Kids And AI: Curiosity Doubles In 2025, Kaspersky Report Shows”.