Indonesia BerdAIa: Inisiatif Google Cloud dengan BCA, BRI, Telkom, dll. Jawab Tantangan AI Nasional

Notification

×

Indonesia BerdAIa: Inisiatif Google Cloud dengan BCA, BRI, Telkom, dll. Jawab Tantangan AI Nasional

22/06/2025 | Juni 22, 2025 WIB Last Updated 2025-06-22T10:53:43Z


Berdasarkan riset Public First, penerapan AI efektif di Indonesia berpotensi menyumbang Rp620 triliun bagi perekonomian nasional pada 2030. Namun, tiga tantangan utama menghambat:


  • Akurasi AI yang belum konsisten menghasilkan respons faktual,
  • Ketersediaan data siap-olah untuk AI yang terbatas,
  • Kesenjangan SDM ahli analisis data dan AI.


Merespons hal tersebut, Google Cloud meluncurkan program “Indonesia BerdAIa” dalam Google Cloud Summit Jakarta 2025.  


Program kolaboratif tersebut menggandeng 15 pelaku industri terbesar Indonesia dari sektor keuangan, telekomunikasi, kesehatan, hingga pendidikan.


15 Anggota Kunci: Pilar Ekosistem AI Nasional


Ke-15 organisasi pelopor tersebut adalah:

  • PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports)
  • Bank Central Asia (BCA)
  • Bank Negara Indonesia (BNI)
  • Bank Rakyat Indonesia (BRI)
  • Bank Syariah Indonesia (BSI)
  • DANA Indonesia
  • Fore Coffee
  • Indosat Ooredoo Hutchison
  • Kalbe Farma
  • MAXStream
  • Paragon Technology and Innovation
  • Sarana AI
  • PT Semen Indonesia (SIG)
  • Universitas Brawijaya
  • Vidio


Program ini dirancang untuk menciptakan efek penggandaan (multiplier effect) berbasis AI guna mendorong inovasi lintas industri.


Strategi Implementasi Indonesia BerdAIa Dari Roadmap hingga Tata Kelola


Google Cloud menyediakan teknologi stack terintegrasi, termasuk model Gemini 2.5 dan dukungan pakar AI, dengan pendekatan komprehensif:

  • Setiap anggota dibantu menyusun roadmap berbasis strategi bisnis dan identifikasi area kritis bernilai tinggi.

  • Evaluasi proyek AI berdasarkan nilai ekonomi, kelayakan, dan skalabilitas.

  • Pembentukan dewan risiko untuk memastikan etika, keamanan (melalui Secure AI Framework/SAIF), dan keberlanjutan.

  • Program Google Cloud Skills Boost dan JuaraGCP untuk meningkatkan keterampilan 10.000+ talenta lokal.


Dukungan juga melibatkan 12 mitra strategis seperti Accenture, Deloitte, dan BCG untuk pendampingan teknis.


Contoh Aplikasi Riil: Transformasi di Berbagai Sektor


Indosat: Layanan Pelanggan Cerdas

Mengintegrasikan agen AI berbasis Gemini pada aplikasi myIM3 untuk menjawab pertanyaan pelanggan dalam bahasa Indonesia/Inggris. 


Contoh: “Paket data terbaik IM3?” → AI memberikan rekomendasi personal berdasarkan konteks.


Paragon: Otomatisasi Proses Bisnis

AI multimodal mengubah dokumen tidak terstruktur (gambar, suara, PDF) dari distributor menjadi draf pesanan akurat.   Pemindaian konten media sosial (video YouTube, komentar) untuk identifikasi kata kunci viral dan strategi pemasaran.


Fore Coffee: Inovasi Berbasis Data

Platform BigQuery menganalisis preferensi pelanggan (misal: kecenderungan minum manis di pagi hari) dan stok bahan.  Hasilnya: inovasi menu seperti “Butterscotch Sea Salt Latte” dan promo “Kopi Gembira” yang sesuai permintaan.


Universitas Brawijaya: Pendidikan AI

Kolaborasi dengan Sarana AI menghadirkan “Dosen AI” dan “Mahasiswa AI” untuk pelatihan berbasis simulasi, serta pendirian pusat AI nasional pertama di kampus Indonesia.


Ekosistem Luas: Dukungan untuk Startup dan UMKM

Tidak hanya korporasi, Google Cloud juga berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) meluncurkan akselerator startup AI. 


Program ini menargetkan terbentuknya 100 startup AI dalam 5 tahun melalui kredit Google Cloud senilai US$350.000 per startup.  Workshop di Digital Innovation Hub Komdigi dan Demo Day untuk menarik investor.


Indonesia sebagai Pusat AI Asia Tenggara

Menurut Fanly Tanto (Country Director Google Cloud Indonesia), program ini dirancang untuk menciptakan “Indonesia yang berdaya dengan AI” — sesuai makna filosofis “BerdAIa” (Berinovasi dengan AI untuk Indonesia). 


Minat tinggi dari industri membuat rencana ekspansi ke lebih banyak organisasi sudah disiapkan.  Prof. Widodo (Rektor Universitas Brawijaya) menegaskan:

“Kolaborasi ini tidak hanya mempersiapkan talenta masa depan, tapi membangun fondasi agar Indonesia menjadi pemimpin inovatif di peta AI global.”.




Sumber: