Dalam upaya mempersiapkan masa depan konektivitas, industri telekomunikasi global kini fokus pada pengembangan dan standarisasi teknologi 6G.
Jaringan generasi keenam ini diyakini akan menjadi tulang punggung revolusi digital, terutama untuk mendukung Internet of Things (IoT) dan pengembangan smart city.
Dengan kecepatan hingga 1 Terabit per detik (Tbps) dan latensi di bawah 1 mikrodetik, 6G akan menghadirkan perubahan signifikan dalam interaksi manusia, mesin, dan lingkungan.
Pilar Utama 6G untuk IoT dan Smart City
6G diproyeksikan 100 kali lebih cepat dari 5G, memungkinkan pengunduhan film 4K dalam 1 detik.
Kapasitas jaringan yang meningkat hingga 10 juta perangkat per km² akan mendukung ekosistem IoT skala masif, seperti:
- Sensor smart city
- Kendaraan otonom
- Perangkat wearables
Integrasi AI dan edge computing, jaringan 6G dirancang sebagai "AI-native", di mana kecerdasan buatan terintegrasi langsung ke infrastruktur untuk:
- Mengoptimalkan alokasi sumber daya
- Manajemen lalu lintas data
- Deteksi ancaman secara real-time
Contohnya, lampu lalu lintas di smart city dapat menyesuaikan pola nyala berdasarkan analisis data langsung dari kendaraan dan pejalan kaki.
Menurut laporan ETSI, 6G akan menggabungkan kemampuan sensing (penginderaan) dengan komunikasi.
Contohnya, jaringan dapat mendeteksi detak jantung seseorang di ruang publik atau memantau kepadatan lalu lintas melalui sinyal radio, yang kemudian digunakan untuk meningkatkan layanan darurat atau manajemen transportasi.
Dukungan 6G untuk Metaverse dan Hologram
Dengan latensi mendekati nol, 6G akan memungkinkan komunikasi holografik resolusi tinggi dan pengalaman metaverse yang imersif.
Ruang rapat virtual 3D dan digital twin pabrik akan menjadi norma baru dalam industri.
Tantangan Teknologi 6G dan Upaya Standarisasi Global
- Spektrum Terahertz: Frekuensi di atas 100 GHz menawarkan kecepatan tinggi tetapi memiliki jangkauan terbatas. Sehingga membutuhkan perluasan infrastruktur small cell dan satelit Low Earth Orbit (LEO) untuk cakupan global.
- Keamanan Siber: Risiko serangan berbasis AI meningkat seiring kompleksitas jaringan. Standar enkripsi kuantum dan protokol keamanan baru sedang dikembangkan.
- Konsumsi Energi: 6G ditargetkan 10x lebih hemat energi daripada 5G melalui teknologi seperti dynamic sleep mode dan AI-driven power management.
Standarisasi dipimpin oleh 3rd Generation Partnership Project (3GPP), organisasi internasional yang mengembangkan dan memelihara standar untuk telekomunikasi seluler.
Dengan workshop perdana 3GPP di Incheon, Korea Selatan, pada Mei 2025. Fokusnya mencakup interoperabilitas 5G-6G, alokasi spektrum, dan kerangka kerja AI-native.
Indonesia turut berpartisipasi melalui Telkom yang berkolaborasi dengan universitas lokal untuk riset infrastruktur 6G.
Dampak 6G pada Kehidupan dan Industri
- Integrasi jutaan sensor IoT pada Smart City 2.0 untuk manajemen limbah, energi, dan transportasi secara real-time. Contoh: sistem drainase otomatis yang merespons curah hujan.
- Operasi jarak jauh dengan robot bedah 6G dan pemantauan pasien via wearable AI.
- Kendaraan tanpa sopir (Transportasi Otonom) berkomunikasi dengan infrastruktur kota dalam hitungan mikrodetik, mengurangi risiko kecelakaan hingga 90%.
Roadmap Menuju 6G
- 2025–2027: Finalisasi standar awal dan uji coba terbatas di kota-kota percontohan seperti Seoul dan Helsinki.
- 2028–2030: Peluncuran komersial fase awal, dengan fusi jaringan terestrial dan satelit.
- 2030+: Integrasi dengan komputasi kuantum dan edge computing untuk aplikasi industri skala besar.
6G bukan sekadar peningkatan kecepatan, tetapi transformasi menuju ekosistem digital yang terintegrasi penuh.
Dengan kolaborasi global, teknologi ini akan membuka pintu bagi smart city yang lebih efisien, IoT yang cerdas, dan layanan publik yang responsif. Namun, tantangan infrastruktur, keamanan, dan regulasi harus diatasi untuk mewujudkan visi ini.
Sumber:
- 3GPP & ETSI: Laporan standarisasi dan use case ISAC dan Analisis tantangan teknis dalam workshop 6G.
- Ericsson: Visi 6G sebagai platform AI-native dan sustainable.
- Telkom Indonesia: Riset infrastruktur 6G untuk konektivitas nasional.