Google secara resmi mengumumkan pengembangan fitur Desktop Mode untuk sistem operasi Android, yang memungkinkan smartphone bertransformasi menjadi komputer desktop ketika terhubung ke monitor eksternal.
Inovasi tersebut diungkap dalam ajang *Google I/O 2025* dan menjadi sorotan utama sebagai langkah revolusioner dalam meningkatkan produktivitas pengguna mobile.
Fitur Unggulan Desktop Mode
Antarmuka Mirip PC
Saat smartphone dihubungkan ke layar eksternal via USB-C, antarmuka Android berubah menjadi tampilan desktop dengan taskbar di bagian bawah layar (seperti Start Menu Windows), status bar di atas, dan dukungan aplikasi dalam jendela yang bisa diatur ukuran serta posisinya.
Pengguna juga dapat membuka beberapa aplikasi sekaligus dalam mode freeform window, mirip dengan pengalaman multitasking di sistem operasi desktop.
Kontrol Periferal Lengkap
Mode ini mendukung penggunaan keyboard, mouse, dan trackpad eksternal. Bahkan, smartphone tetap bisa digunakan secara independen saat desktop mode aktif di monitor.
Integrasi dengan Tablet dan Foldable
Google mengadaptasi teknologi desktop windowing yang sebelumnya dikembangkan untuk tablet Android, sehingga pengalaman ini konsisten di berbagai perangkat.
Perkembangan dan Jadwal Rilis
Fitur ini pertama kali ditemukan dalam versi beta Android 16 oleh Mishaal Rahman dari Android Authority. Meski belum sepenuhnya matang, pengguna Pixel 8 Pro sudah bisa mencoba Desktop Mode melalui opsi pengembang (developer options).
Namun, Google diperkirakan belum akan merilisnya secara resmi dalam Android 16 stabil. Kemungkinan besar, fitur ini akan diluncurkan melalui pembaruan kuartalan (QPR) atau ditunda hingga Android 17 di 2026.
Kompetitor dan Strategi Google
Desktop Mode menjadi pesaing langsung Samsung DeX, yang telah ada sejak 2017. Bedanya, Google berupaya membuat fitur ini tersedia untuk semua perangkat Android, bukan hanya produk tertentu.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Google menyatukan ekosistem Android dan ChromeOS, membuka peluang untuk laptop berbasis Android di masa depan.
Menurut Rahman, meski konsep "smartphone sebagai PC" belum populer, fitur ini berpotensi mengubah cara kerja pengguna yang mengandalkan perangkat mobile untuk produktivitas.
Dampak bagi Pengguna
Dengan Desktop Mode, pengguna bisa menghemat biaya dengan mengandalkan smartphone sebagai pengganti PC.
Cukup sambungkan ponsel ke monitor, keyboard, dan mouse, maka aktivitas seperti mengedit dokumen, multitasking, atau streaming konten bisa dilakukan layaknya di komputer.
Meski masih dalam tahap pengembangan, langkah Google ini menjawab tren perangkat mobile yang semakin multifungsi.
"Ini bukan sekadar fitur tambahan, tapi fondasi untuk masa depan di mana smartphone menjadi pusat komputasi pengguna," tutur Rahman dalam wawancara dengan Android Authority.