Light Detection and Ranging (LiDAR) telah menjadi tulang punggung teknologi sensor untuk kendaraan otonom, pemetaan, dan keamanan.
Pada tahun 2025, inovasi terbaru dalam teknologi ini berhasil mendorong batas deteksi objek hingga 1 kilometer, membuka peluang baru untuk keselamatan dan efisiensi.
Teknologi FMCW LiDAR: Dasar dari Jangkauan Ultra-Panjang
Frequency-Modulated Continuous Wave (FMCW) LiDAR menjadi kunci utama peningkatan jangkauan deteksi.
Berbeda dengan LiDAR konvensional yang mengandalkan pulsa cahaya tunggal, FMCW menggunakan gelombang cahaya termodulasi frekuensi untuk mengukur jarak, kecepatan, dan arah objek secara simultan.
Teknologi FMCW tidak hanya meningkatkan akurasi tetapi juga mengurangi interferensi dengan sensor lain.
Perusahaan SiLC Technologies mengembangkan Eyeonic Vision Sensor dengan chip fotonic silikon yang mengintegrasikan FMCW LiDAR.
Chip fotonic mampu mendeteksi objek hingga 1 kilometer, bahkan dalam kondisi lingkungan yang kompleks seperti jalan raya padat atau area hutan.
Sensor LiDAR 1550 nm dari AEye Apollo berhasil mendeteksi kendaraan di jalan bebas hambatan dari jarak 1 kilometer dalam uji lapangan.
Teknologi sensor LiDAR 1550 nm dirancang untuk integrasi fleksibel di belakang kaca depan, atap, atau gril mobil, memenuhi standar keamanan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) seperti pengereman darurat otomatis hingga kecepatan 90 mph.
Keunggulan Teknologi LiDAR 1550 nm
Gelombang laser 1550 nm menjadi pilihan utama untuk LiDAR jarak jauh karena:
- Panjang gelombang ini tidak menembus kornea manusia, mengurangi risiko kerusakan retina.
- Lebih efektif menembus kabut, hujan, atau salju dibandingkan laser 905 nm yang umum digunakan.
- AEye Apollo menghasilkan data 3D beresolusi tinggi bahkan pada jarak ekstrem, memungkinkan sistem AI mengenali objek kecil seperti pejalan kaki atau puing di jalan.
Aplikasi Praktis LiDAR pada Kendaraan Otonom
Misalnya, pada kecepatan 90 mph, kendaraan membutuhkan 4-5 detik untuk berhenti—jarak ini bisa dicakup oleh LiDAR jarak jauh.
Aplikasi LiDAR pada Pemetaan dan Survei
Sensor seperti RIEGL VZ-4000i25 mampu melakukan pemindaian topografi hingga 4.6 km, cocok untuk pertambangan dan pemantauan longsor.
Aplikasi LiDAR pada Keamanan dan Robotika
LiDAR jarak jauh digunakan dalam sistem keamanan bandara, deteksi intrusi, dan robot industri yang memerlukan navigasi presisi.
Tantangan dan Solusi Teknologi LiDAR
Meskipun harga LiDAR terus turun, integrasi FMCW dan material seperti chip fotonic silikon masih memerlukan investasi tinggi.
Perusahaan seperti Luminar dan Ouster menghadapi tantangan tarif impor dan rantai pasok global, mendorong diversifikasi produksi ke negara seperti Meksiko dan Thailand.
Inovasi seperti quantum dots perak tellurida mengurangi ketergantungan pada logam berat beracun, membuat LiDAR lebih ramah lingkungan.
Masa Depan LiDAR
Integrasi AI
Data jarak jauh dari LiDAR akan dikombinasikan dengan AI untuk memprediksi perilaku objek, seperti pergerakan kendaraan atau perubahan medan.
Sensor Fusion
Kombinasi LiDAR, radar 4D, dan kamera thermal akan menjadi standar untuk kendaraan otonom Level 4.
Ekspansi Pasar
Produsen seperti Hesai dan RoboSense (China) mendominasi produksi massal, sementara perusahaan Barat fokus pada kinerja tinggi untuk mobil premium.
Teknologi LiDAR dengan jangkauan 1 kilometer bukan hanya pencapaian teknis, tetapi juga langkah revolusioner menuju transportasi yang lebih aman dan sistem pemetaan yang efisien.
Dengan dukungan inovasi FMCW, material ramah lingkungan, dan integrasi AI, LiDAR siap menjadi tulang punggung revolusi industri otomotif dan geospasial di masa mendatang.
Referensi:
- SiLC Technologies: Deteksi 1 km untuk aplikasi drone dan otonom.
- AEye Apollo: Uji lapangan dan integrasi NHTSA.
- Asapdrew: Analisis tren LiDAR 2025 dan sensor fusion.
- Eye.necir: Inovasi material ramah lingkungan untuk LiDAR.