Microsoft akhirnya mengumumkan peluncuran resmi Windows 12, sistem operasi terbaru yang mengusung fitur kecerdasan buatan (AI) secara menyeluruh. Rilis ini menandai babak baru dalam evolusi Windows, dengan fokus pada personalisasi, keamanan cerdas, dan efisiensi berbasis AI.
AI Terintegrasi di Seluruh Sistem Windows 12
Windows 12 menghadirkan Copilot+ yang lebih canggih, tidak hanya sebagai asisten virtual, tetapi sebagai inti sistem.
Fitur tersebut mampu memahami konteks pengguna, seperti menyarankan dokumen terkait saat bekerja atau mengoptimalkan performa berdasarkan kebiasaan penggunaan.
AI juga digunakan untuk peningkatan keamanan, seperti deteksi ancaman secara real-time dan enkripsi data lokal dengan teknologi BitLocker.
Antarmuka Modular dan Fleksibel Windows 12
Desain UI diperbarui dengan taskbar mengambang, sistem widget yang dinamis, dan tata letak adaptif untuk perangkat layar sentuh maupun desktop.
Konsep CorePC memungkinkan Windows 12 dijalankan dalam versi ringkas untuk perangkat IoT atau laptop spesifikasi rendah, mengurangi "bloatware" yang tidak diperlukan.
Efisiensi Energi Berbasis AI Windows 12
Microsoft menekankan keberlanjutan dengan algoritma AI yang mengoptimalkan penggunaan CPU dan RAM, mengurangi konsumsi daya hingga 20%. Pembaruan sistem juga dirancang lebih ringan untuk meminimalkan jejak karbon.
Persyaratan Hardware yang Lebih Ketat Windows 12
Untuk menikmati fitur AI penuh, perangkat harus dilengkapi Neural Processing Unit (NPU) dan prosesor generasi terbaru (Intel 10th Gen+/AMD Ryzen 5000+). Persyaratan TPM 2.0 dan RAM 8GB tetap dipertahankan.
Tanggapan Windows 12
- Zac Bowden: "Windows 12 bukan sekadar pembaruan, tetapi revolusi cara kita berinteraksi dengan PC. AI di sini bukan tambahan, melainkan fondasi sistem".
- Analis PCMag: "Kebijakan modularitas Windows 12 memungkinkan Microsoft lebih gesin merespons kebutuhan pasar, sekaligus memperpanjang usia perangkat lama".
- Komunitas IT (Spiceworks): Sebagian pengguna khawatir tentang privasi data, meskipun Microsoft menjamin pemrosesan AI dilakukan secara lokal .
Jadwal Rilis dan Ketersediaan Windows 12
Windows 12 akan mulai didistribusikan secara bertahap mulai September 2025, bertepatan dengan berakhirnya dukungan untuk Windows 10.
Pengguna Windows 11 bisa melakukan upgrade gratis, sementara pengguna Windows 10 perlu membeli lisensi baru.
Tantangan dan Kritik Windows 12
Meski dipuji sebagai lompatan besar, beberapa pihak menyoroti risiko ketergantungan pada hardware mahal. Rael Hornby dari Laptop Mag mengingatkan: "Windows 12 mungkin meninggalkan pengguna dengan PC lama, mirip polemik Windows 11".
Namun, Microsoft menegaskan bahwa fitur inti tetap dapat diakses tanpa NPU, meski dengan kemampuan AI terbatas.
Peluncuran Windows 12 memperkuat ambisi Microsoft dalam era komputasi cerdas. Dengan AI sebagai tulang punggung, sistem operasi ini tidak hanya mengubah User experience (UX), tetapi juga membuka pintu bagi inovasi di bidang produktivitas, kreativitas, dan keberlanjutan.
Namun, keberhasilannya akan diuji oleh respons pengguna terhadap persyaratan hardware dan kepercayaan pada privasi data.
Sumber:
- Pcmag - "What to Expect in Windows 12: Leaks, Rumors, and More".
- hyscaler - "Step into the Future: Windows 12’s AI – The New Era of Smart Computing".
- System.plus - "Windows 12 – What We Know So Far".
- Tech.yahoo - "If you're waiting for Windows 12 I have bad news: Microsoft is seemingly focused on cramming even more AI into Windows 11 instead".
- Laptopmag - "Only one person at Microsoft is talking about Windows 12 — let's keep it that way".