Perbedaan antara CBDC (Central Bank Digital Currency) dan Crypto

Notification

×

Perbedaan antara CBDC (Central Bank Digital Currency) dan Crypto

21/05/2023 | Mei 21, 2023 WIB Last Updated 2023-05-21T05:22:05Z
https://www.itnews.id/2023/05/CBDC.html


Pada artikel ini akan membahas tentang:
  • Apa itu Central Bank Digital Currency (CBDC)? 
  • Perbedaan antara CBDC dan Crypto
  • Kelebihan CBDC
  • Kekurangan CBDC


Apa itu Central Bank Digital Currency (CBDC)? 

Mata uang digital bank sentral (CBDC) adalah bentuk mata uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral suatu negara.  


CBDC Mirip dengan cryptocurrency, hanya saja nilainya ditetapkan oleh bank sentral dan setara dengan mata uang fiat negara.  Banyak negara sedang mengembangkan CBDC, dan beberapa negara diantaranya bahkan telah menerapkannya. 


Di Amerika Serikat, saat ini ada dua jenis uang bank sentral: 

  • Mata uang fisik yang dikeluarkan oleh Federal Reserve .
  • Saldo digital yang dipegang oleh bank komersial di Federal Reserve.


Sementara orang Amerika telah lama menyimpan uang terutama dalam bentuk digital misalnya di rekening bank, aplikasi pembayaran, atau melalui transaksi online.


CBDC akan berbeda dari uang digital yang tersedia untuk masyarakat umum karena CBDC akan menjadi tanggung jawab Federal Reserve, bukan dari bank komersial.


CBDC bisa dibilang mirip dengan crypto tetapi menggunakan digital ledger yang bisa menggunakan blockchain ataupun tidak. Hal ini berguna untuk meningkatkan keamanan dan mempercepat proses transaksi.


Saat ini, sebagian besar bank sentral di dunia sudah mulai melakukan tahap-tahap untuk riset dan menerapkan uang digital sesuai karakteristik negara masing-masing. 


Dikutip dari ndtv.com, berikut adalah beberapa negara yang sedang dalam penelitian, pengembangan dan yang sudah menerapkan CBDC yaitu:

Bahama

Pada Oktober 2020, Bank Sentral Bahama mengeluarkan Sand Dolar sebagai CBDC pertama di dunia yang mencakup seluruh negara.


Nigeria

Pada Oktober 2021, Nigeria menjadi negara Afrika pertama yang mendirikan CBDC. eNaira disimpan dalam dompet digital dan dapat digunakan untuk pembayaran tanpa kontak di dalam toko serta transfer uang.


Uni Karibia Timur

Tujuh negara Uni Karibia Timur mengembangkan mata uang digital mereka sendiri untuk membantu transaksi cepat dan melayani mereka yang tidak memiliki rekening bank. 

Antigua dan Barbuda, Dominika, Grenada, Montserrat, St. Kitts dan Nevis, Saint Lucia, dan St. Vincent dan Grenadines adalah tujuh negara.  CBDC percontohan sudah diuji di beberapa negara.


India

Pemerintah India telah mengumumkan bahwa "rupee digital" akan diperkenalkan pada 2022-23. Nirmala Sitharaman, menteri keuangan India, telah mengumumkannya pada Februari 2022. Reserve Bank of India (RBI) akan mendukungnya. Saat ini, sedang dalam status pengembangan.


Menurut menteri keuangan, CBDC akan memperkuat ekonomi India, meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya sistem manajemen mata uang negara, dan menyediakan mata uang digital yang stabil dan teregulasi yang akan bersaing dengan cryptocurrency swasta.


Pengumuman itu muncul setelah serangkaian laporan RBI melarang semua cryptocurrency swasta untuk diperdagangkan di negara tersebut. 


Mahkamah Agung India membatalkan perintah RBI untuk melarang transaksi cryptocurrency pada Maret 2020.


Rusia

Bank Rusia, bank sentral Rusia, mengumumkan telah menyelesaikan uji coba awal CBDC, yang juga dikenal sebagai “Ruble Digital” pada Februari 2022 lalu.  Dua dari bank dalam kelompok uji coba Bank of Russia telah terhubung ke jaringan mata uang digital dan menyelesaikan siklus penuh transaksi "Ruble Digital" antara pelanggan yang menggunakan aplikasi mobile banking, ungkap sebuah rilis.


Swedia

E-krona, mata uang digital yang dikembangkan di Swedia, kini sedang diuji. Pengujian akan berkembang dari simulasi individu ke lingkungan dengan peserta eksternal.


Cina

Pada April 2020, Tiongkok menjadi ekonomi besar pertama di dunia yang menguji mata uang digital.  Bank Rakyat China menginginkan e-CNY, atau yuan digital, digunakan secara luas di China pada tahun 2022.


Jamaika

Menyusul tes yang sukses tahun lalu, Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness mengindikasikan bahwa Bank Jamaika akan meluncurkan dolar Jamaika digital pada tahun 2022.


Kanada

Meskipun pembicaraan telah berlangsung sejak tahun 2020, Bank of Canada masih belum memiliki jadwal yang pasti untuk peluncuran CBDC-nya.  Sampai saat ini masih dalam status pengembangan.


Amerika Serikat

Pada Maret 2022, pemerintahan Joe Biden menandatangani Perintah Eksekutif untuk mempromosikan inovasi yang bertanggung jawab di bidang aset digital.  Bisa dikatakan masih dalam tahap pengembangan.


Britania Raya

Sambil menjaga CBDC di bawah status penelitian, pemerintah Inggris belum memberikan garis waktu. Juga tidak menjamin penerapan CBDC di masa mendatang.


Meksiko

Bank Sentral Meksiko berencana untuk meluncurkan CBDC pada tahun 2024.  Ini juga bisa dikatakan masih dalam status penelitian


Pakistan

Administrasi telah mengumumkan rencananya untuk CBDC pada April 2019. Ia telah menetapkan batas waktu hingga 2025 untuk mengeluarkan CBDC.


Perbedaan antara CBDC dan Crypto

Berikut perbedaan CBDC dan crypto menurut kripto.ajaib.co.id:

CBDCCrypto
Menggunakan digital ledger yang bersifat privatMenggunakan blockchain yang bersifat publik
Tidak pseudonim (informasi pribadi diketahui oleh bank)Pseudonim (informasi pribadi seperti nama asli tidak diketahui)
Nilainya berpatokan pada mata uang resmiNilainya cenderung fluktuatif
Tersentralisasi atau diregulasi oleh pemerintah atau bank sentralTerdesentralisasi atau tidak memiliki otoritas pusat
Digunakan untuk pembayaran dan transaksi moneter lainnyaDigunakan untuk tujuan yang spekulatif dan berbagai jenis pembayaran

Kelebihan CBDC

  • Mendukung stabilitas sistem keuangan negara dalam hal:

Mengurangi aktivitas cuci uang atau money laundrying dan pendanaan untuk kegiatan ilegal dan memudahkan pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan dan perluasan basis pembayar pajak. 

  • Mempermudah akses keuangan

Karena uang digital dapat digunakan pada perangkat seluler, maka akan berguna bagi masyarakat yang jauh dari bank dan tidak memiliki akses ke uang fisik.

  • Meningkatkan inovasi digital

Platform CBDC mendorong adanya inovasi dan persaingan, serta mendorong lembaga keuangan untuk menuju globalisasi layanan.

  • Meningkatkan kebijakan moneter

CBDC memiliki pengaruh atas jumlah uang yang beredar, penyederhanaan distribusi manfaat pemerintah, dan kontrol atas transaksi pajak.


Kekurangan CBDC

  • Keamanan data yang belum sepenuhnya terjamin

Keamanan data pengguna bergantung pada teknologi yang diterapkan masing-masing negara, jadi belum tentu terjamin aman.

  • Terbatas dari segi geografis

CBDC tidak dapat digunakan secara bebas, hanya diterima di negara masing-masing.

  • Bisa menjadi pesaing platform pembayaran lain

Hal ini dapat menyebabkan bank sentral kehilangan pendapatannya.


Baca juga:  RUU P2SK Sah Menjadi UU: Pasar Kripto Resmi Diatur OJK .