Dampak WEB3 Terhadap Perekonomian Global

Notification

×

Dampak WEB3 Terhadap Perekonomian Global

21/07/2023 | Juli 21, 2023 WIB Last Updated 2025-04-19T02:10:26Z
Artikel, Transformasi Digital, Blockchain, NFT, Web3, DeFi, Tokenisasi aset, Dampak DeFi pada keuangan, Blockchain transaksi lintas batas, Regulasi kripto 2025, Risiko investasi kripto,Video


WEB3, atau Web 3.0, merupakan evolusi internet yang mengedepankan desentralisasi, kontrol pengguna atas data, dan integrasi teknologi seperti:

  • Blockchain
  • Smart contract, 
  • Aset digital seperti kripto dan NFT. 


Berbeda dengan Web2 yang didominasi perusahaan besar (Google, Meta), Web3 bertujuan menciptakan ekosistem di mana pengguna menjadi pemilik data dan aset mereka sendiri.


Konsep Web3 tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi online, tetapi juga membawa dampak signifikan pada struktur ekonomi global.  Berikut beberapa potensi dampak Web3 terhadap perekonomian global:


WEB3 Mendorong Pertumbuhan Decentralized Finance (DeFi)

Sistem keuangan tanpa perantara bank. Platform seperti Uniswap dan Aave memungkinkan transaksi pinjam-meminjam, trading, dan investasi secara langsung antarindividu. 


Di negara berkembang seperti Afrika Sub-Sahara, proyek seperti Celo memfasilitasi akses keuangan bagi populasi yang tidak memiliki rekening bank tradisional. 


Menurut World Economic Forum, DeFi berpotensi meningkatkan efisiensi transaksi hingga 80% dan mengurangi biaya layanan keuangan.


Web3 Model Bisnis Baru dan Monetisasi Kreator

WEB3 memungkinkan tokenisasi aset (NFT) dan ekonomi kreator.   Seniman, musisi, dan konten kreator kini dapat menjual karya langsung ke audiens melalui NFT,  tanpa bergantung pada platform terpusat seperti Spotify atau YouTube. 


Contoh platform NFT seperti OpenSea telah memfasilitasi transaksi seni digital senilai miliaran dolar.   Selain itu, model play-to-earn dalam game seperti Axie Infinity menciptakan sumber pendapatan baru bagi pemain di negara berpenghasilan rendah.


Efisiensi Transaksi Global WEB3

Teknologi blockchain dalam WEB3 mengurangi gesekan transaksi lintas batas.  Misalnya, stablecoin seperti USDC memungkinkan pengiriman uang internasional dengan biaya rendah dan waktu hampir instan. 


Menurut Bank of England, transaksi lintas batas berbasis blockchain bisa menghemat hingga $250 triliun pada 2027, terutama bagi negara berkembang yang bergantung pada remitansi.


WEB3 Tokenisasi Aset Riil

WEB3 memungkinkan representasi aset fisik (properti, emas) dalam bentuk token digital. Contohnya, platform Securitize memfasilitasi kepemilikan fraksional properti melalui token, membuka akses investasi bagi masyarakat umum. 


Konsep "computable economy" yang diusung Boson Protocol bahkan memprediksi integrasi aset fisik dan digital dalam satu ekosistem terpadu.


WEB3 Desentralisasi Tata Kelola

Decentralized Autonomous Organization (DAO) mengubah cara keputusan bisnis dibuat. DAO seperti ConstitutionDAO memungkinkan partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan melalui token governance.


Tantangan dan Risiko WEB3

Jaringan blockchain seperti Ethereum masih menghadapi masalah skalabilitas dan konsumsi energi tinggi. Meskipun solusi Layer 2 (Polygon) dan transisi ke Proof of Stake (PoS) sedang dikembangkan, adopsi massal memerlukan waktu.


Ketidakpastian regulasi kripto dan aset digital masih ambigu di banyak negara.  Misalnya, larangan kripto di China dan ketidakjelasan pajak NFT di AS menciptakan risiko bagi investor.


Meskipun WEB3 menjanjikan inklusi, akses ke teknologi blockchain masih terbatas di wilayah dengan infrastruktur internet lemah sehingga mengakibatkan kesenjangan digital.  


Laporan Atlantic Council menyebutkan hanya 34% populasi Afrika yang memiliki akses ke layanan keuangan digital 59.


Serangan hacker pada platform DeFi (misalnya, rug pulls) menyebabkan kerugian hingga miliaran dolar.  Edukasi pengguna tentang keamanan dompet kripto menjadi kunci.


Masa Depan WEB3 dalam Ekonomi Global

WEB3 bukan sekadar tren teknologi, tetapi revolusi yang mengubah paradigma kepemilikan, transaksi, dan kolaborasi ekonomi.  Menurut analisis RMIT University, integrasi WEB3 ke sektor riil (misalnya rantai pasok dan logistik) akan meningkatkan transparansi dan efisiensi bisnis hingga 40% 8.  


Namun, keberhasilannya masa depan WEB3 bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menciptakan kerangka regulasi yang adaptif serta infrastruktur pendukung.


Referensi:  




Youtube:  EconomicPulse, 14 May 2023 11:37. Web 3 Impact On Global Economy #Web3.0 #GlobalEconomy #FutureTech #Blockchain #DecentralizedFinance.