Teknologi Pendukung Metaverse: Dari VR hingga Blockchain, Bagaimana Mereka Membentuk Dunia Virtual?

Notification

×

Teknologi Pendukung Metaverse: Dari VR hingga Blockchain, Bagaimana Mereka Membentuk Dunia Virtual?

31/10/2023 | Oktober 31, 2023 WIB Last Updated 2025-04-17T18:36:47Z

https://www.itnews.id/2022/10/teknologi-pendukung-metaverse.html


Metaverse, sebuah konsep yang menggabungkan realitas fisik dan digital, telah menjadi revolusi teknologi abad ke-21.  

Sejak Meta (sebelumnya Facebook) mempopulerkan istilah ini pada 2021, perkembangan metaverse didukung oleh sejumlah teknologi kunci seperti:  
  • Virtual Reality (VR)
  • Augmented Reality (AR)
  • Blockchain
  • Kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning (ML)
  • Spatial Computing dan IoT

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

VR dan AR adalah pintu gerbang ke dunia virtual dan tulang punggung pengalaman imersif metaverse.  VR memungkinkan pengguna "masuk" ke lingkungan digital melalui headset seperti Meta Quest 2 atau HTC Vive, sementara AR menambahkan elemen virtual ke dunia nyata melalui perangkat seperti smartphone atau kacamata pintar.



Meta Horizon Worlds menggunakan VR untuk menciptakan ruang sosial 3D di mana pengguna dapat bertemu dan berkolaborasi.  Microsoft HoloLens memanfaatkan AR untuk pelatihan medis atau simulasi industri.


Teknologi VR dan AR terus berkembang, dengan peningkatan resolusi grafis dan sensor gerak untuk mengurangi latency (penundaan) dan meningkatkan realisme.


Blockchain dan NFT: Fondasi Ekonomi Digital

Blockchain menyediakan infrastruktur terdesentralisasi untuk kepemilikan aset digital dan transaksi yang aman.  Dalam metaverse, teknologi ini memungkinkan pembelian tanah virtual, seni digital (NFT), dan mata uang kripto seperti MANA (Decentraland) atau SAND (The Sandbox).


NFT menjamin keunikan dan kepemilikan aset digital, seperti tanah di Decentraland atau karakter di Axie Infinity.  Smart Contract memfasilitasi transaksi tanpa perantara, menciptakan pasar virtual yang transparan.


Contoh sukses termasuk The Sandbox, di mana pengguna membangun dan memonetisasi game, serta Decentraland yang mengadakan acara virtual seperti pameran seni.


Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning (ML)

AI memberikan "kehidupan" pada metaverse melalui karakter virtual yang responsif, generasi konten otomatis, dan personalisasi pengalaman. Contohnya:

  • AI menciptakan Non-Player Character (NPC) yang bisa berinteraksi layaknya manusia.
  • Natural Language Processing (NLP): Chatbot dan asisten virtual memahami percakapan pengguna, seperti dalam platform Microsoft Mesh.
  • AI juga digunakan untuk analisis data pengguna guna meningkatkan desain lingkungan virtual.

Jaringan untuk Interaksi Real-Time (5G dan Cloud Computing)

Kecepatan tinggi dan latency rendah dari jaringan 5G sangat krusial untuk streaming grafis 3D dan interaksi real-time pada metaverse. 


Sementara cloud computing menyediakan penyimpanan data dan daya komputasi yang diperlukan untuk menjalankan dunia virtual skala besar.  Contohnya:
  • NVIDIA Omniverse memanfaatkan cloud untuk simulasi lingkungan industri.
  • 5G memungkinkan konser virtual dengan ribuan peserta tanpa lag.

Menghubungkan Dunia Nyata dan Virtual (Spatial Computing dan IoT)

Spatial computing mengintegrasikan data spasial (seperti gerakan dan lokasi) ke dalam metaverse, sementara Internet of Things (IoT) menghubungkan perangkat fisik ke dunia virtual.  

Misalnya, sensor IoT bisa mereplikasi kondisi pabrik di lingkungan digital untuk pemantauan real-time.


Tantangan dan Masa Depan Metaverse

  • Headset VR/AR masih mahal bagi banyak orang.
  • Risiko kebocoran data dan penipuan di platform blockchain (Privasi dan Keamanan).
  • Perlunya regulasi (kerangka hukum) untuk transaksi kripto dan kepemilikan aset digital.

Di masa depan, integrasi teknologi seperti AI generatif dan digital twins (replika digital objek fisik) akan membuat metaverse semakin realistis dan fungsional.


Metaverse bukan sekadar mimpi fiksi ilmiah, tetapi realitas yang dibangun oleh teknologi seperti VR, blockchain, AI, dan 5G.  Kolaborasi antar teknologi ini menciptakan ekosistem yang dinamis, meski masih perlu diatasi tantangan teknis dan sosial. 


Dengan inovasi terus-menerus, metaverse berpotensi mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bersosialisasi di era digital.



Sumber Youtube:  Business Insider, 26 Jul 2023 03:39. The Metaverse Explained – And What Comes Next | Insider Business.