Ketika membangun sebuah aplikasi atau platform, salah satu keputusan penting yang harus dibuat oleh tim teknologi adalah memilih arsitektur yang tepat.
Ada dua pilihan utama yang sering dipertimbangkan ketika memilih arsitekturnya:
- Monolithic
- Microservices
Sementara mikroservis telah menjadi tren populer dalam pengembangan perangkat lunak modern, banyak startup sukses justru memulai dengan arsitektur monolit.
Apa Itu Monolit dan Mikroservis?
Sebuah aplikasi monolit adalah aplikasi yang seluruh komponennya terintegrasi dalam satu kode dasar (codebase). Semua fungsi aplikasi, seperti autentikasi, pengelolaan data, dan logika bisnis, berada dalam satu kesatuan yang berjalan di satu server (satu environment).
Sebaliknya, mikroservis memecah aplikasi menjadi layanan-layanan kecil yang berdiri sendiri. Setiap layanan bertanggung jawab atas fungsi tertentu, dan semua layanan saling berkomunikasi melalui API atau protokol tertentu.
Mengapa Monolit Lebih Disukai oleh Startup?
Kemudahan Pengembangan Awal
Startup biasanya dimulai dengan tim kecil yang harus bekerja cepat untuk menciptakan produk Minimum Viable Product (MVP) yang dapat dijual.
Dengan arsitektur monolit, tim tidak perlu memikirkan tentang pengelolaan layanan terpisah atau komunikasi antar layanan, sehingga pengembangan bisa lebih cepat. Contoh: Bayangkan membangun rumah. Dengan monolit, Anda membangun satu struktur yang utuh.
Sementara itu, dengan mikroservis, Anda harus membangun beberapa ruangan terpisah dan menghubungkannya. Pilihan mana yang lebih cepat untuk memulai?
Biaya Lebih Rendah
Monolit lebih hemat dalam hal biaya infrastruktur. Hanya perlu mengelola satu server atau lingkungan aplikasi, tanpa perlu memikirkan jaringan, orkestrasi, atau skalabilitas kompleks.
Startup sering kali memiliki anggaran terbatas. Dengan monolit, mereka bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk hal lain, seperti pemasaran atau pengembangan fitur.
Pengelolaan yang Sederhana
Mengelola satu aplikasi yang terpusat jauh lebih mudah dibandingkan mengelola banyak layanan kecil. Debugging, pengujian, dan deploy menjadi lebih cepat dan tidak rumit.
Tim pengelola juga dapat bekerja pada satu kode dasar yang sama tanpa harus memahami banyak layanan yang berbeda.
Fokus pada Produk, Bukan Infrastruktur
Pada tahap awal, startup lebih baik fokus membangun produk yang memenuhi kebutuhan pengguna. Monolit memungkinkan tim untuk menghabiskan lebih banyak waktu pada pengembangan fitur inti, bukan pada pengaturan infrastruktur teknologi yang kompleks.
Evolusi yang Fleksibel
Monolit tidak berarti solusi permanen. Ketika aplikasi tumbuh dan kebutuhan skalabilitas meningkat, startup dapat secara bertahap memecah monolit menjadi mikroservis.
Strategi startup memecah monolit menjadi mikroservis secara bertahap memungkinkan untuk memulai dengan sederhana dan berkembang menjadi kompleks secara bertahap.
Kapan Mikroservis Dibutuhkan?
Mikroservis adalah pilihan yang tepat jika:
- Aplikasi memiliki beban lalu lintas yang sangat tinggi dan memerlukan skalabilitas besar.
- Startup telah memiliki tim teknologi yang besar dengan spesialisasi di berbagai bidang.
- Ada kebutuhan untuk pembagian kerja yang lebih jelas di antara tim pengembangan.
Tantangan Arsitektur Mikroservis
- Memerlukan alat infrastruktur yang kompleks seperti Kubernetes untuk orkestrasi.
- Masalah latensi komunikasi antar layanan dan keandalan bisa muncul.
- Banyak layanan berarti lebih banyak biaya operasional sehingga biaya lebih tinggi.
Banyak perusahaan besar seperti Twitter, Shopify, dan Airbnb memulai dengan arsitektur monolit sebelum akhirnya beralih ke mikroservis saat mereka mencapai skala besar. Mereka membuktikan bahwa monolit adalah pilihan tepat untuk tahap awal.
Memilih antara monolit dan mikroservis bukan soal tren, tetapi soal kebutuhan dan konteks startup. Monolit menawarkan kesederhanaan, kecepatan, dan efisiensi yang sangat berharga bagi startup yang masih mencari product-market fit.
Mikroservis adalah langkah selanjutnya yang tepat ketika aplikasi telah mencapai skala besar dan memerlukan fleksibilitas yang lebih tinggi.
Referensi:
- Fowler, Martin. "Monolith First." martinfowler.com.
- Newman, Sam. Building Microservices: Designing Fine-Grained Systems. O'Reilly Media, 2015.
- "Why Monolith is Still a Good Choice for Startups." thoughtworks.com.