Apakah kamu pernah bingung memilih antara dua istilah keamanan aplikasi yang sering disebut-sebut akhir-akhir ini—ASPM dan ASOC? Tenang, kamu tidak sendirian. Dua alat ini memang terdengar mirip tapi punya fungsi yang berbeda.
Untuk kamu yang bekerja di bidang pengembangan aplikasi, DevOps, atau tim keamanan, mengetahui perbedaan di antara keduanya bisa membantu membuat keputusan yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan utama antara ASPM (Application Security Posture Management) dan ASOC (Application Security Orchestration and Correlation), mengapa keduanya penting, dan mana yang paling cocok untuk kebutuhan tim kamu.
Apa Itu ASPM?
ASPM adalah singkatan dari Application Security Posture Management. Sesuai namanya, ASPM membantu mengelola kondisi keamanan dari keseluruhan aplikasi yang dikembangkan, dari awal sampai akhir siklus pengembangan.
Bayangkan kamu memantau kesehatan tubuhmu secara menyeluruh—mulai dari tekanan darah, kadar gula, sampai pola tidur. Nah, itulah kira-kira cara kerja ASPM, tapi dalam versi “kesehatan digital” sebuah aplikasi.
Fungsi ASPM bisa meliputi:
- Mengumpulkan data keamanan dari berbagai titik seperti codebase, CI/CD pipeline, dan production.
- Menyediakan insight terhadap posture atau kesiapan keamanan aplikasi secara keseluruhan.
- Membantu tim mengelola compliance dan risiko keamanan secara berkelanjutan.
Lalu Apa Itu ASOC?
Sementara itu, ASOC atau Application Security Orchestration and Correlation lebih menekankan pada mengatur dan menggabungkan tool keamanan yang berbeda agar semua bisa bekerja efisien.
Kalau kamu pernah merasa kewalahan karena menggunakan banyak sekali tool SAST, DAST, SCA, dan lainnya, ASOC berfungsi seperti “dirigen” dalam sebuah orkestra keamanan.
Dengan ASOC, kamu bisa:
- Mengintegrasikan banyak tool keamanan dalam satu dashboard atau sistem kontrol.
- Merangkum hasil pemindaian dari berbagai tool dan memberi context yang lebih jelas.
- Mempermudah pengambilan keputusan dan prioritas penanganan risiko.
Perbandingan ASPM vs ASOC
Fitur | ASPM | ASOC |
---|---|---|
Tujuan Utama | Mengelola dan memantau kondisi keamanan aplikasi | Mengorkestrasi dan menghubungkan berbagai tool keamanan |
Fokus | Posture keamanan aplikasi secara menyeluruh | Integrasi dan korelasi data dari banyak sumber |
Posisi dalam SDLC | Diterapkan dari awal coding hingga produksi | Mendukung operasional tool-tool keamanan yang ada |
Manfaat Utama | Monitoring real-time, visibilitas menyeluruh | Efisiensi dan integrasi yang lebih baik |
Mana yang Lebih Cocok untuk Tim Anda?
Tiap tim punya kebutuhan yang berbeda. Kalau kamu lebih fokus ke menjaga dan mengukur keamanan aplikasi secara real-time, ASPM bisa jadi pilihan yang pas. Tapi, kalau kamu sudah memakai banyak tool dan butuh integrasi agar semuanya bekerja serempak, maka ASOC adalah jawabannya.
Tentunya, dalam banyak kasus, keduanya bisa saling melengkapi. Seperti duet gitaris dan vokalis dalam band, ASPM memberi pemahaman menyeluruh tentang keamanan aplikasi, dan ASOC mengatur semua alat yang diperlukan demi menyatukan suara tim keamanan kamu.
Contoh Sederhana
Bayangkan kamu bekerja di perusahaan startup yang mengembangkan aplikasi pemesanan makanan. Tim kamu menggunakan berbagai tool keamanan—SAST untuk kode, DAST untuk aplikasi, dan SCA untuk dependensi. Nah, kamu bisa menggunakan:
- ASOC untuk mengelola integrasi dan output dari semua tool tadi,
- ASPM untuk melihat seberapa siap dan sehatnya kondisi keamanan aplikasi dalam satu tampilan dashboard.
Memahami perbedaan ASPM dan ASOC sangat penting untuk meningkatkan postur keamanan aplikasi secara efektif. Dengan pertumbuhan teknologi dan jumlah ancaman yang terus meningkat, alat seperti ASPM dan ASOC membantu memastikan bahwa kita tidak hanya "menambal" celah keamanan, tapi juga membangun fondasi yang kuat dan terstruktur.
Referensi: