Opera, perusahaan browser web asal Norwegia, baru saja mengumumkan inovasi terbarunya AI Agentic yang tertanam langsung dalam browser.
Fitur AI Agentic tersebut dinamakan Browser Operator, sebuah agen kecerdasan buatan (AI) yang mampu menjalankan tugas di internet hanya melalui perintah bahasa alami.
Pengumuman ini disampaikan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 dan menjadi tonggak sejarah dalam evolusi teknologi browsing.
Apa Itu AI Agentic di Opera Browser?
Browser Operator memungkinkan pengguna memberikan instruksi seperti "Beli 10 pasang kaos kaki Nike ukuran 12" atau "Cari tiket pesawat termurah dari Jakarta ke Tokyo besok".
Kemudian AI akan langsung bertindak sesuai permintaan, mulai dari membuka situs, mengisi formulir, hingga menyelesaikan transaksi—semuanya melalui browser.
Selama proses berlangsung, pengguna dapat memantau langkah-langkah yang diambil oleh AI dan mengambil alih kapan pun.
Keunggulan Browser Operator Opera
Browser Operator bekerja secara natif di perangkat pengguna, teknologi ini tidak merekam layar atau mengirim data ke server eksternal, sehingga keamanan informasi seperti detail kartu kredit atau riwayat login tetap berada di perangkat pengguna.
Menurut demo eksklusif oleh Tom's Guide, Browser Operator menyelesaikan tugas 2x lebih cepat dibandingkan solusi serupa.
Hal tersebut karena AI langsung berinteraksi dengan struktur halaman web (DOM Tree) tanpa perlu memproses piksel layar atau menggulir halaman secara manual.
Pengguna memiliki kontrol penuh dapat menghentikan tugas, mengoreksi langkah, atau bahkan membatalkan proses kapan saja.
Misalnya, saat memesan bunga secara online dalam demo langsung di Lisbon, Browser Operator berhenti tepat sebelum mengklik "checkout", memastikan pengguna tetap memegang kendali akhir.
Browser Operator memiliki integrasi dengan fitur AI lainnya, opera sebelumnya telah menghadirkan Aria, asisten AI yang membantu pencarian informasi dan pembuatan konten.
Browser Operator melengkapi Aria dengan kemampuan eksekusi tugas, menandai evolusi dari chatbot ke asisten yang benar-benar "bekerja"
Tanggapan Publik dan Masa Depan
Peluncuran fitur ini disebut sebagai "paradigma baru" dalam sejarah browsing oleh Krystian Kolondra, Wakil Presiden Eksekutif Opera. Menurutnya, browser tidak lagi sekadar alat untuk mengakses web, tetapi menjadi "asisten pribadi" yang produktif.
Meski masih dalam tahap preview, Browser Operator telah menunjukkan potensi melalui uji coba langsung, seperti merencanakan perjalanan bersepeda di Tuscany dan memesan bunga untuk audiens di Lisbon .
Persaingan di Dunia AI Browser
Opera menjadi browser utama pertama yang menghadirkan kemampuan agentic AI, mengungguli pesaing seperti Microsoft Edge (dengan Copilot) atau Google Chrome. Keunggulan utamanya terletak pada kecepatan, privasi, dan operasi lokal yang minim lag.
- Pengumuman resmi Opera: Opera becomes the first major browser with AI-based agentic.
- Demo langsung Browser Operator: Opera’s Browser Operator makes the first ever AI order of flowers.
- Analisis TechCrunch: Opera unveils an AI agent that runs natively within the browser.
- Ulasan Tom's Guide: Move over, OpenAI — Opera's AI Browser Operator takes agentic AI to the next level.