Apa Itu Pendekatan DOGE dalam Dunia IT? Keuntungan dan Risikonya Bagi Keamanan Siber

Notification

×

Apa Itu Pendekatan DOGE dalam Dunia IT? Keuntungan dan Risikonya Bagi Keamanan Siber

06/08/2025 | 7:06:00 AM WIB Last Updated 2025-08-06T00:10:04Z
Keamanan,keamanan cloud,keamanan digital,Keamanan Siber,Efisiensi Teknologi,DOGE dalam keamanan,Risiko IT,Cybersecurity Efisiensi,DevSecOps

Di dunia teknologi yang terus berkembang cepat, efisiensi adalah segalanya.  Tapi apakah efisiensi selalu sejalan dengan keamanan?  Mari kita kenalan dengan istilah baru yang sedang ramai dibicarakan di industri teknologi, yaitu DOGE.

Tunggu dulu, ini bukan tentang meme koin! DOGE yang dimaksud di sini adalah singkatan dari Do Only Good Enough. Prinsip ini mengajak tim IT dan developer agar menyelesaikan tugas secepat mungkin—cukup baik, tapi tidak sempurna.

Namun, pendekatan ini bisa menjadi pedang bermata dua.  Di satu sisi, proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien. Di sisi lain, bisa jadi celah tercipta kalau keamanan tidak diperhatikan dengan serius.

Apa itu Prinsip DOGE dalam Cybersecurity?

Prinsip ini mulai ramai setelah digunakan banyak perusahaan teknologi untuk mempercepat proses delivery software.  Tujuannya bagus—menjawab permintaan pasar yang ingin solusi serba cepat.

Tapi sayangnya, dalam praktiknya terkadang keamanan dikorbankan demi kecepatan.  Contohnya ketika developer buru-buru merilis update aplikasi tanpa uji keamanan yang menyeluruh.  Akibatnya? Bisa terjadi kebocoran data atau bisa menjadi pintu masuk bagi hacker.

Ini Beberapa Risiko Umum Akibat Pendekatan DOGE

  • Kerentanan sistem meningkat – Sistem yang dipaksa rilis cepat tanpa audit keamanan menyeluruh bisa punya banyak celah.
  • Kurangnya dokumentasi – Kode yang dibuat 'asal jalan' sering tidak terdokumentasi dengan baik, menyulitkan tim lain saat ingin memperbaiki masalah.
  • Pemeliharaan jangka panjang jadi sulit – Teknologi yang dibangun dengan prinsip 'cukup' cenderung sulit dikembangkan atau diperbaiki di masa depan.

Lalu Apa Keuntungannya?

Ya, bukan berarti prinsip ini selalu buruk.  DOGE bisa sangat membantu dalam kondisi darurat atau saat menghadapi tenggat yang ketat.

Banyak startup misalnya, memanfaatkan strategi ini untuk uji coba solusi sambil mengukur respon pasar.  Sayangnya, jika tidak disertai filter keamanan, hasilnya bisa fatal.

Contoh Nyata: Apa yang Terjadi Kalau DOGE Tidak Diimbangi?

Mari kita ambil contoh kasus pembobolan data pada platform pelatihan online yang sempat heboh beberapa tahun lalu.

Tim developer terlalu fokus pada waktu rilis, sampai lupa mengamankan API yang menjadi pintu masuk bagi peretas. Hasilnya? Jutaan data pengguna bocor ke dark web.

Hal seperti ini bisa dihindari jika prinsip DOGE dibarengi dengan kesadaran keamanan (security awareness) dan pengujian sistem yang ketat.

Perbandingan Pendekatan DOGE vs Pendekatan Tradisional

Aspek Prinsip DOGE Pendekatan Tradisional
Waktu Pengiriman Cepat Lambat tapi rinci
Keamanan Sering diabaikan Jadi prioritas
Pemeliharaan Lebih sulit di masa depan Lebih stabil

Bagaimana Seharusnya? Solusi Seimbang

Jawabannya bukan membuang prinsip DOGE, tapi menggabungkannya dengan strategi keamanan yang matang.  Jadi, setiap langkah ‘cukup baik’ tetap memperhatikan potensi risiko jangka panjang.

Misalnya dengan menerapkan pendekatan DevSecOps, dimana keamanan ditanamkan sejak awal dalam proses pengembangan software.

Tips Lindungi Tim IT dari Bahaya Pendekatan DOGE

  • Lakukan uji keamanan otomatis (automated security testing)
  • Tingkatkan budaya sadar keamanan di tim
  • Selalu dokumentasikan setiap langkah pengembangan
  • Wajibkan review kode oleh rekan satu tim

Efisiensi Harus Disertai Tanggung Jawab

Tekanan untuk bekerja lebih cepat memang nyata. Tapi jangan sampai prinsip “cukup baik” membawa kita pada hasil “cukup berbahaya”.

Pendekatan DOGE bisa menjadi strategi yang bermanfaat jika dibarengi dengan kesadaran akan risiko siber.  Toh, tidak ada salahnya sedikit melambat asal lebih aman, kan?



Referensi: