Google Cloud Gandakan Kapasitas Data Center di Jakarta, Siapkan Infrastruktur AI Terbesar di Asia Tenggara

Notification

×

Google Cloud Gandakan Kapasitas Data Center di Jakarta, Siapkan Infrastruktur AI Terbesar di Asia Tenggara

25/05/2025 | 8:30:00 AM WIB Last Updated 2025-06-22T09:47:53Z

Google,Google Cloud,Infrastruktur,AI,Data Center AI

Dalam langkah strategis menjawab ledakan permintaan komputasi berbasis artificial intelligence (AI), Google Cloud mengumumkan penggandaan kapasitas Jakarta Cloud Region pada Mei 2025. 


Ekspansi ini memperkuat posisinya sebagai hyperscaler pertama yang hadir di Indonesia sejak 2020, sekaligus menandai komitmen investasi jangka panjang untuk transformasi digital nasional. 


Proyeksi kontribusi ekonominya mencapai Rp1.400 triliun dalam lima tahun ke depan—melampaui capaian sebelumnya sebesar Rp900 triliun.


Dampak Ekonomi & Lapangan Kerja


Perluasan ini bukan sekadar tambahan fisik infrastruktur. Berdasarkan riset Public First, kapasitas baru akan menciptakan dampak berantai:

  • Penciptaan 240.000 lapangan kerja per tahun, naik 160% dari periode sebelumnya (92.000 pekerjaan/tahun).

  • Penghematan biaya teknologi 20% bagi perusahaan yang bermigrasi dari on-premises ke cloud, mengalihkan dana untuk inovasi AI.

  • Dukungan sektor kritis seperti riset vaksin Bio Farma, pendidikan (Kemendikdasmen), perbankan digital, hingga logistik e-commerce.


Dampak Ekonomi Jakarta Cloud Region


Indikator 2019–2024 Proyeksi 2024–2029
Nilai Ekonomi Rp900 triliun Rp1.400 triliun
Lapangan Kerja/Tahun 92.000 240.000
Penghematan Biaya IT - >20%


Arsitektur Infrastruktur AI-Ready


Jakarta Cloud Region—yang terdiri dari tiga zona terintegrasi—dirancang khusus untuk beban kerja AI generatif.  Fitur teknis mutakhirnya meliputi:

  • Jaringan global 2 juta mil kabel fiber, memastikan latensi ultra-rendah dan keamanan data sesuai regulasi lokal.

  • Akses ke 200+ model AI seperti Gemini (Google), Claude (Anthropic), dan Llama (Meta) melalui platform Vertex AI dan BigQuery.

  • Pendingin cair (liquid cooling) dan teknologi Cooling Array untuk efisiensi energi komputasi intensif AI.


Infrastruktur ini menjadi tulang punggung bagi inisiatif strategis Google seperti “Indonesia BerdaAIa” dan “AI-Focused”, yang sejalan dengan Strategi Nasional AI pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.


Pacu Daya Saing di Pasar ASEAN


Ekspensi Google terjadi di tengah persaingan ketat hyperscaler global di Indonesia:

  • Microsoft berinvestasi Rp28 triliun untuk cloud region di Jakarta.

  • EDGNEX (UEA) membangun data center AI senilai Rp37 triliun di Cikarang.


Kapasitas nasi
onal diprediksi melonjak dari 290 MW menjadi 900 MW pada akhir 2025, menjadikan Indonesia kandidat pemimpin digital hub Asia Tenggara.


Meski potensinya masif, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan cadangan operasional untuk mitigasi risiko seperti serangan ransomware yang pernah melumpuhkan PDNS sementara,  


Pemerintah perlu membuat skema co-sharing antar Pusat Data Nasional (PDN) I, II, dan III demi optimalisasi anggaran.  


Selain itu, pemerintah juga perlu mempersiapkan pelatihan talenta digital berbasis kurikulum AI—seperti program sertifikasi Google Cloud—untuk memastikan SDM lokal tak tertinggal.


AI Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Baru

Menurut Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, kehadiran pusat data seperti milik Google adalah “simbol peradaban digital” yang mengubah data menjadi nilai tambah ekonomi.


Digitalisasi sektor prioritas (pertanian, energi, kesehatan) berpotensi menyumbang Rp1.271 triliun pada 2029. 


Dengan dukungan infrastruktur kelas dunia, Indonesia tak hanya menjadi konsumen AI, melainkan sebagai calon player kunci di kancah global.


Sumber: