Mengenal Istilahnya: Monolith dan Microservices
Sebelum lanjut, kita kenalan dulu sama dua istilah ini, yuk!
- Monolith: Monolith, dalam konteks arsitektur perangkat lunak, merujuk pada sebuah aplikasi yang dibangun sebagai satu unit yang tunggal dan utuh di mana semua komponen dan fungsinya—seperti antarmuka pengguna, logika bisnis, dan akses data—terintegrasi dan dijalankan dalam satu proses.
- Microservices: Setiap bagian penting aplikasi dibuat terpisah, dengan tugas khusus masing-masing.
Selama ini, banyak perusahaan teknologi beralih dari monolith ke microservices karena dianggap lebih mudah dikembangkan dan scalable. Tapi, bagaimana faktanya di Netflix?
Kisah Netflix dan Perjalanan Mereka Memilih Arsitektur
Ternyata perjalanan mereka tidak semulus bayangan! Setelah beralih ke microservices, muncul masalah seperti kompleksitas tinggi, sulit mengatur relasi antar bagian, hingga tantangan dalam testing dan monitoring. Sistem memang jadi lebih modular, tapi juga lebih ribet.
Monolith: Sederhana Namun Tangguh
Hal tersebut jadi pelajaran penting: kadang, solusi sederhana seperti monolith justru bisa lebih handal untuk skala tertentu. Monolith lebih mudah disetel, dipantau, dan di-debug.
Perbandingan Monolith vs Microservices
Arsitektur | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Monolith |
|
|
Microservices |
|
|
Apakah Microservices Selalu Lebih Baik?
Banyak startup dan bisnis kecil bahkan bertahan lama dengan monolith. Mungkin kamu bisa mulai seperti Netflix, yang awalnya monolith dulu sampai betul-betul harus scaling besar-besaran.
Microservices memang menawarkan fleksibilitas. Tapi, jalur upgrade ke sana seringkali butuh biaya, waktu, dan sumber daya ekstra.
Kapan Perlu Memilih Monolith, Kapan Microservices?
Setiap proyek punya kebutuhan beda. Berikut beberapa pertimbangan sebelum kamu memilih:
- Pilih monolith jika tim masih kecil, waktu atau budget terbatas, dan aplikasi belum terlalu kompleks.
- Pilih microservices jika aplikasi mulai berkembang pesat, tim bertambah banyak, atau kamu perlu scaling bagian tertentu saja.
Tips Memulai Arsitektur yang Tepat
Berdasarkan perjalanan Netflix dan pengalaman banyak developer, berikut tipsnya:
- Mulai dengan sederhana jangan langsung ikut tren, mulailah dari kebutuhan nyata.
- Pikirkan jangka panjang apakah sistem sekarang mudah untuk dibagi-bagi di masa depan?
- Fokus pada kebutuhan tim apakah koordinasi lebih mudah dengan satu aplikasi, atau perlu dipisah supaya lebih efisien?
Skala Bukan Hanya Soal Arsitektur
Jadi, monolith ataupun microservices bukan cuma soal teknologi atau tren semata, tapi bagaimana cara kamu mengelola dan mengembangkan aplikasi secara berkesinambungan.
Kuncinya, fokus pada solusi terbaik menurut kapasitas tim dan kebutuhan bisnis saat ini. Next time, kamu nggak perlu ikut-ikutan tren aja. Pilihlah dengan bijak!
- Medium.com - "How Netflix Accidentally Proved Monoliths Scale Better Than Microservices".
- Martinfowler.com - "Microservices".